Pages

Rabu, 20 Januari 2016

Akuntansi Kelompok 11 - POS TRANSITORIS DAN ANTISIPASI

Akuntansi Kelompok 11
Kelompok 11
POS TRANSITORIS DAN ANTISIPASI

1.      Pengertian Pos Transitoris
Pos Transitoris adalah pendapatan yang sudah diterima kasnya akan tetapi belum menjadi hak perusahaan, dan biaya yang sudah dibayar dengan kas akan tetapi belum menjadi kewajiban perusahaan.
Pada Pos Transitoris terdapat 2(dua) macam rekening,yaitu:
a.       Pos Transitoris Aktif
Pos Transitoris Aktif adalah pos yang berhubungan dengan biaya –biaya yang sudah di bayar oleh perusahaan tetapi belum semuanya di manfaatkan oleh perusahaan. Contohnya perkiraan yang berhubungan dengan pos transitoris aktif sebagai berikut:
o   Persekot biaya / biaya dibayar di muka
Biaya dibayar dimuka adalah bagian dari asset perusahaan dalam kelompok aktiva lancar, yang merupakan klaim kepada pihak tertentu yang pelunasannya dalam bentuk selain kas, karena itu tidak dikelompokan kedalam kelompok piutang. Transaksinya debet biaya dibayar dimuka selalu menyebabkan pengurangan terhadap asset perusahaan dalam bentuk kas. Perbedaannya dengan piutang adalah : Kalau piutang diharapkan pembayarannya dalam bentuk kas sedangkan biaya dibayar dimuka diharapkan perusahaan memperoleh selain kas, misalnya barang atau jasa yang diperlukan perusahaan. Biaya dibayar dimuka timbul akibat pembelian barang, jasa atau aktiva lain yang belum diterima atau belum sepenuhnya diterima oleh perusahaan. Contoh dari akun biaya dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dan sebagainya.

b.      Pos Transitoris Pasif
Pos Transitoris Pasif adalah pos yang berhubungan dengan penghasilan yang sudah diterima oleh perusahaan tetapi sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Contoh perkiraan yang berhubungan dengan pos transitoris pasif sebagai berikut:
Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkutan, Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai pendapatan yang diterima di muka sampai saat di mana penerimaan tadi diakui sebagai pendapatan,contohnya:
Penghasilan sewa di terima di muka
Sewa Dibayar di Muka adalah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu entitas untuk sewa suatu aset milik pihak lain yang jangka waktunya lebih dari satu Periode Akuntansi.
Penghasilan bunga yang di terima di muka
Pengertian Pos Antisipasi
Pos Antisipasi adalah pendapatan yang belum diterima dalam bentuk kas akan tetapi sudah menjadi hak perusahaan, dan biaya yang belum dibayar dengan kas akan tetapi sudah menjadi kewajiban perusaahaan.
Sama halnya dengan Pos Transaitoris, pos antisipasi dibagi menjadi dua rekening,yaitu:
o   Pos Antisipasi Aktif
Pos Antisipasi Aktif adalah pendapatan-pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima kasnya. Transaksi ini dikenal dengan nama Pendapatan Yang Masih Akan Diterima atau Piutang Pendapatan
o   Pos Antisipasi Pasif
Pos Antisipasi Pasif adalah beban-beban yang telah menjadi beban suatu periode akuntansi, akan tetapi belum dikeluarkan kasnya sampai pada akhir periode akuntansi yang bersangkutan.
Contoh transaksi yang berhubungan dengan pos ini adalah :
-          utang biaya gaji
-          utang biaya iklan
Pencatatan Pos Transitoris Aktif dan Pasif serta Pos dalam Pendekatan Neraca dan Pendekatan Laba Rugi
Menurut Donald E Kieso, (2004 : 391) mengemukakan sebagai berikut :
1.      Pendekatan laba rugi (Income statement approach)
Pendekatan laba rugi (income statement approach) merupakan jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit yang berkaitan pada akun penyisihan tidak dipengaruhi oleh setiap saldo yang ada saat ini dalam akun penyisihan, karena estimasi beban piutang tak tertagih berhubungan dengan akun nominal (penjualan) dan setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan.
2.      Pendekatan neraca (Balance sheet approach)
Sedangkan pendekatan neraca (balance sheet approach), berdasarkan pengalaman masa lalu, sebuah perusahaan dapat mengestimasikan presentase piutang beredarnya yang tidak akan tertagih, tanpa mengidentifikasi piutang tertentu.
Pencatatan Pos Antisipasi Aktif dan Pasif
Pos antisipasi aktif merupakan pendapatan yang diterima di belakang. Pendapatan untuk perioda tertentu yang belum diterima uangnya diakui melalui jumal penyesuaian pada akhir perioda. Jurnal penyesuaian tersebut dibalik pada hari kerja pertama perioda berikutnya
Pos antisipasi pasif merupakan biaya yang dibayar di belakang. Biaya untuk perioda tertentu yang belum diterima uangnya diakui melalui jumal penyesuaian pada akhirperioda. Jurnal penyesuaian tersebut dibalik pada hari keria pertama perioda berikutnya.
Contoh Permasalahan yang berkaitan dengan rekening Pos Transitoris Aktif dan Pasif serta Pos Antisipasi Aktif dan Pasif
Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
Pendekatan Neraca, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar di muka “
Pendekatan Rugi Laba, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….”

Akuntansi Kelompok 10 - Piutang & Utang

Piutang & Utang
Piutang adalah Tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas.
Utang adalah Beban perusahaan atau individu yang timbul karena terjadinya transaksi atau pinjam meminjam uang kepada pihak lain.
Jenis-Jenis Piutang
·         PiutangDagang/ Piutang Usaha
            Piutang dagang terjadi karena adanya transaksi penjualan secara kredit kepada pihak
lain/perusahaan lain.
·         Piutang Wesel
Piutang wesel merupakan janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitor (yang berutang) kepada pihak kreditor (yang memberi utang) untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera dalam surat janji tersebut pada waktu yang telah ditentukan dimasa yang akan datang. Jangka waktu piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.
·         Piutang Lain – lain
Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha. Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel.
Pengertian Piutang dan Utang Wesel
1.      Piutang wesel
Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, proses, ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk uang tunai di masa mendatang.
2.      Utang Wesel
Perusahaan menandatangani proses (wesel) untuk menarik pinjaman jangka pendek dari bank.
Jenis-Jenis Utang Wesel
o   Utang Wesel Berbunga
                        Untuk wesel yang berbunga, bank akan membayar sebesar nilai nominalnya.
o   Utang Wesel takberbunga
                        Untuk wesel tanpa bunga akan dibayar oleh bank sebesa rnilai nominal ditabah                  dengan bunga.
Karakteristik Wesel
Wesel memiliki karakteristik yang mempengaruhi pencatatan dan pelaporan dala laporan keuangan. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik-karakteristik tersebut.
a.       Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal jatuh tempo (due date atau maturity date) adalah tanggal suatu wesel harus dibayarkan. Dalam hal ini ada 2 keungkinan :
1.      Wesel Harian, wesel dinyatakan dalam hari maka tanngal jatuh temponya dinyatakan dalam jumlah harian setelah tanggal penerbitan.
2.      Wesel bulanan, wesel dinyatakan dalam bulan, maka tanggal jatuh temponya ditentukan dengan menghitung beberapa bulan ke depan dati tanggal penerbitan.
Piutang Wesel dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dapat dipindah tangankan. Jika wesel dapat dipindahtangankan artinya adalah yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo.
Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
Piutang Wesel biasanya timbul karena :
- terjadinya transaksi penjualan secara kredit
- pemberian pinjaman uang
- perubahan piutan dagang menjadi piutang wesel.
Pendiskontoan Wesel
Pemegang wesel dapat mendiskontokan wesel kepihak lain sebelum tanggal jatuh tempo apabila ia membutuhkan uang dengan segera.
Pada pendiskontoan wesel, perusahaan menyerahkan wesel kepada bank, kemudian bank membayar kepada perusahaan dengan potongan (diskonto) tertentu.

Besarnya diskonto dihitung sebagai berikut:

Diskonto = Nilai jatuh tempo x % Diskonto x Periode pemegang wesel bagi pendiskonto

Pengertian Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak Tertagih yaitu klaim terhadap pihak tertentu atas uang, barang dan jasa yang tidak tertagih atau kerugian yang ditimbulkan atas penjualan secara kredit. Piutang tak tertagih adalah piutang pelanggan kepada perusahaan yang belum tentu bisa ditagih, antara lain karena pelanggan menghilangkan diri atau memang karena tidak mampu membayar.
Kerugian pendapatan yang memerlukan melalui jurnal pencatatan tepat pada akun, penuruan aktiva piutang usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba
Penghapusan Piutang
Apabila taksiran kerugian piutang benar-benar terjadi, maka piutang harus kita hapus.
Hanya pejaba berwenanglah yang boleh menyatakan hapusnya piutang.
Pencatatan penghapusan piutang:
            Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha    XX
                                    Piutang Usaha                                                XX
Pencatatan kembali Piutang yang telah dihapus
Kadangkala perusahaan dapat menagih atau menerima kas dari pelanggan yang sudah dihapus.
Pencatatan penerimaan kas dari pelanggan yang sudah dihapus memerlukan dua buah jurnalyaitu :
Piutangusaha                                                         xx
                        Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha              xx

(mencatat timbulnya kembali piutang)
Kas                             xx
                        Piutangusaha             xx

(mencatat penerimaankas)
Bisa menggunakan jurnal sebagai berikut :
Kas                             xx
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha              xx        

Taksiran Kerugian Piutang
Terdapat dua dasar untuk menaksir jumlah kerugian piutang atau penurunan nilai piutang.Dua dasar tersebut adalah :
Persentase dari penjualan satu periode (Pendekatan laba rugi)

Persentase dari saldo piutang akhir periode (Pendekatan neraca)