Pages

Minggu, 29 November 2015

Teori Organisasi Umum (TOU) - Tugas 4

FAKTOR - FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan berasal dari dalam maupun dari luar organisasi.

Faktor internal : tujuan,strategi dan kebijakan organisasi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor intern yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi antara lain :
a. Perubahan kebijaksanaan pimpinan
b. Perubahan tujuan
c. Pemekaran / perluasan wilayah operasi organisasi
d. Volume kegiatan yang bertambah banyak
e. Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari para anggota organisasi
f. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
g. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi

Faktor eksternal : politik, pendidikan, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan teknologi. Lingkungan ekstern adalah keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Lingkungan ekstern tidak hanya mempengaruhi organisasi tertentu, tetapi juga terhadap semua organisasi yang ada di masyarakat. Faktor - faktor yang termasuk dalam lingkungan ekstern cukup banyak, di antaranya adalah :

a. Politik, meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan.

b. Hukum, meliputi semua ketentuan yang berlaku yang harus ditaati oleh setiap orang baik secara individu maupun secara kelompok

c. Kebudayaan, meliputi kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan material mengenal berbagai macam alat dan barang-barang dengan cara kerja mekanis, elektris, atau elektronis, merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap kehidupan organisasi.

d. Teknologi, segenap hasil kemajuan dan teknik perkembangan industri peralatan modern. Teknologi meliputi tingkat pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang manufaktur, dan fasilitas-fasilitas lain serta mencakup kemampuan masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkannya

e. Sumber alam, meliputi segenap potensi sumber alam baik di darat, laut maupun udara, berupa tanah, air, energi, flora, fauna dan lain-lain termasuk pula geografi dan iklim.

f. Demografi, meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, yang dapat diperinci menurut jenis kelamin, tingkat umur, jumlah dan bagaimana sistem penyebarannya. g. Sosiologi, ilmu tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok, atau ilmu tentang masyarakat.


CIRI - CIRI PERKEMBANGAN ORGANISASI

Perkembangan organisasi memiliki beberapa ciri-ciri.

Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh. 6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.



METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI

Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah. Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini:
1. Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan yang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing- masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubungan antar-pribadi.

2. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.

3. Survey feedback. Dalam teknik survey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.

4. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggungjawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.

5. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok. Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.

6. Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.

7. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.

8. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

Teori Organisasi Umum (TOU) - Tugas 3

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi Informasi , gagasan atau sifat dengan partisipan lain. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah sering kali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat,huruf,nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide yang dapat menyampaikan maksud.


UNSUR - UNSUR KOMUNIKASI

Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi.
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

CARA PENYALURAN IDE MELALUI KOMUNIKASI

Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi:

IDE (gagasan) oleh sender.
PERUMUSAN yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
PENYALURAN (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
TINDAKAN yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
PENGERTIAN yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
PENERIMAAN yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.


HAMBATAN - HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.

Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:

a. Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

2. Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.

3. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.

b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.

Rabu, 25 November 2015

Akuntansi Kelompok 8 - Jurnal Khusus

Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Dan jurnal khusus biasanya dirancang untuk mencatat transaksi tertentu secara khusus. Misalnya transaksi penerimaan tunai dicatat pada satu buku harian, pembelian kredit dicatat pada suatu buku harian dan seterusnya. Sehingga kapan saja informasi diperlukan, jurnal khusus dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat
Fungsi jurnal khusus
1.      Meringankan pekerjaan karena mudah diposting ke Buku besar
2.      Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja
3.      Menghemat biaya dan tenaga
4.      Pengendalian internal bisa dilaksanakan dengan baik

Manfaat penggunaan jurnal khusus:
o   Memungkinkan pembagian pekerjaan
o   Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
o   Memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik
o   Memudahkan pencatatan dengan sistematis
o   Lebih efektif dan efisien
o   Pemrosesan data lebih cepat

Macam-macam Jurnal Khusus:
1.      Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang dagang secara kredit maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan.
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal penjualan:
1.      Catatlah tanggal transaksi
2.      Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Catatkan syarat pembayaran
5.      Catatlah jumlah transaksi sebagai penjualan dan piutang dagang

2.      Jurnal Pembelian

            Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit. Perlu dijelaskan lebih lanjut apabila perusahaan dalam melakukan pembelian berupa barang-barang lain (selain barang dagang) dan jarang dilakukan maka pembuatan jurnal pembelian ini hanya khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit saja. Namun apabila selain pembelian barang dagang, perusahaan juga sering membeli barang lain secara kredit, maka pembuatan jurnal pembelian ini sebaiknya juga untuk mencatat seluruh pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit.
            Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu :
1.      Catatlah tanggal transaksi
2.       Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Catatkan syarat pembayaran
5.      Catatlah jumlah transaksi  pembelian barang secara kredit
6.      Catatkan nama akun seperti : perlengkapan, peralatan yang dibeli secara kredit
7.      Catatkan kode akunnya
8.      Catatlah jumlah transaksi pembelian barang lain tersebut
9.      Catatlah jumlah transaksi pembelian barang masing-masing sebagai utang dagang

3.      Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas. Apabila ingin membuat jurnal penerimaan kas, tentu kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah :
a.      Penjualan barang dagang secara tunai
b.     Penerimaan pembayaran piutang
c.      Penerimaan pinjaman atau utang dari bank berupa uang tunai
d.     Penerimaan penambahan modal secara tunai
e.      Penerimaan pendapatan lain seperti : pendapatan bunga, pendapatan komisi secara tunai

Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu :
1.      Catatlah tanggal penerimaan kas
2.      Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Kolom kas (D) diisi dengan nilai kas yang diterima
5.      Kolom potongan penjualan (D) diisi dengan nilai potongan penjualan yang diberika
6.      Kolom piutang dagang (K) diisi dengan besarnya piutang dagang yang diterimapembayarannya
7.      Kolom penjualan diisi dengan nilai penjualan barang dagang secara tunai
8.      Kolom akun diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki kolom tersendiri
9.      Kolom ref diisi dengan kode akun
10.  Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi

4.      Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang tunai atau kas. Untuk membuat jurnal oengeluara kas, kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksiyang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas adalah :
a.       Pembelian dagang secara tunai
b.      Pembelian barang lainnya seperti perlengkapan, peralatan, dll secara tunai
c.       Pembayaran beban-beban
d.      Pembayaran utang
e.       Pengambilan uang untuk keprluan pribadi (prive)
f.       Pengeluaran tunai lainnya
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu:
1.      Catatlah tanggal pengeluaran kas
2.      Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Kolom utang dagang diisi dengan besarnya utang dagang dibayar
5.      Kolom pembelian diisi dengan nilai pembelian dagang secara tunai
6.      Kolom akun diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki kolom tersendiri
7.      Kolom ref diisi dengan kode akun
8.      Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi
9.      Kolom kas diisi dengan nilai kas yang dikeluarkan
10.  Kolom potongan pembelian diisi dengan nilai potongan pembelian yang diterimakan

5.      Jurnal Umum (General Journal)

Jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dibukukan ke dalam jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.

Akuntansi Kelompok 7 - JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG

JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang - (Special Journal) Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis. Dalam jurnal khusus, setiap jenis transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya sehingga pencatatannya lebih mudah. Oleh karena itu, tujuan peng gunaan jurnal khusus, di antaranya untuk memper mudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus dikeluar kan untuk mencatat transaksi tersebut. Sesuai dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, jurnal khusus dibagi menjadi empat, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, dan jurnal pengeluaran kas.


Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya secara kredit. Bentuk jurnal pembelian, yaitu sebagai berikut.


Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas yang dilakukan per usahaan. Bentuk jurnal penerimaan kas, yaitu sebagai berikut.

Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit. Bentuk jurnal penjualan, yaitu sebagai berikut.

Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran kas. Bentuk jurnal penge luaran kas, yaitu sebagai berikut. 
Pada perusahaan dagang, jurnal umum digunakan untuk men catat semua transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari keempat jurnal khusus tersebut. Misalnya, transaksi retur pembelian dan pengurangan harga serta retur penjualan dan pengurangan harga. Bentuk jurnal umum, sama seperti pada perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.

CONTOH  :
Berikut ini adalah transaksi CV. Asmara selama bulan Juli 2010 :
1.Dibeli barang dagang dari PT. AXC yaitu 100 unit A01 @ Rp10.000 dan 300 unit A02 @
   Rp5.000 secara kredit,syarat 2/10,n/30.
3.Dibayar biaya listrik, telpon dan air untuk bulan juli masing2 Rp150.000, Rp125.000 dan
   Rp75.000
4.Diterima pelunasan piutang dari CV. Karto sebesar Rp500.000
6.Dijual barang dagang kepada Firma “Arjuna” yaitu : 50 unit A01 @ Rp12.000 dan 150 unit
   A02 @ Rp8.000 dengan syarat 2/10, n/30.

7.Dikembalikan barang dagangan ke PT.AXC sebanyak 10 unit A02 karena rusak.
8.Dibayar biaya sewa gedung sebesar Rp500.000 untuk bulan juli.
10.Diterima bunga dari wesel sebesar Rp100.000
13.Dijual barang dagangan ke PT. WCT yaitu 200 unit B01 @ Rp30.000 dan dibeli dari PT.WCT       200 unit B02 @ Rp20.000, dimana barang jenis B01 dibayar tunai, sedangkan B02 dengan syarat
  2/10,n/30.
15.Firma “Arjuna” melunasi pembelian yang dilakukannya pada tanggal 6 juli 2010.
19. CV. Asrama membayar semua pembelian barang dagang pada PT.AXC ( 1 juli ).
23. Dijual barang dagangan pada CV. Bersatu yaitu : 50 unit A01 @ Rp12.000 dan 100 unit
     B02 @ Rp25.000 dengan syarat 2/10,n/30.
25. Dikembalikan CV. Bersatu barang dagangan 10 unit jenis B02 karena rusak.
27. Dibayar asuransi sebesar Rp250.000
29. Dijual barang dagangan kepada Firma “Sentosa” jenis A02 sebanyak 150 unit @ Rp8.000
     dan jenis B01 sebanyak 100 unit @ Rp25.000
31. Dibayar kepada PT. Kencana atas pembelian barang dagangan bulan lalu sebesar
      Rp5.000.000
31. Dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp200.000

Diminta :
Buatlah jurnal khusus penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian, penjualan dan juga jurnal umum ( untuk transaksi yang tidak dapat diklasifikasikan ke jurnal khusus )


Jawab :

Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Date
Keterangan
Ref
Kas
( Debit )
Potongan
Penjualan
( Debit )
Piutang Usaha
( Kredit )
Akun Lainnya
( Kredit )
Jul 4
CV. Karto
-
500.000
500.000
-
    10
Pendapatan Bunga
100.000
-
100.000
    13
PT.WCT
6.000.000
6.000.000
    15
Firma Arjuna
1.764.000
36.000
1.800.000
    29
Firma Sentosa
3.700.000
3.700.000
Total
12.064.000
36.000
2.300.000
9.800.000


Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Date
Keterangan
Ref
Utang
Usaha
( Debit )
Akun
Lainnya
( Debit )
Potongan
Pembelian
( Kredit )
Kas
( Kredit )
Jul 3
Biaya LTA
350.000
350.000
     8
Biaya Sewa
500.000
500.000
    19
PT.AXC
2.450.000
-
-
2.450.000
    27
Biaya Asuransi
250.000
250.000
    31
PT.Kencana
5.000.000
5.000.000
    31
Perlengkapan
200.000
200.000
Total
7.450.000
1.300.000
-
8.750.000

Jurnal Khusus Pembelian
Date
Keterangan
Ref
Pembelian
( Debit )
Utang Usaha
( Kredit )
Jul 1
PT.AXC
2.500.000
2.500.000
    13
PT.WCT
4.000.000
4.000.000
Total
6.500.000
6.500.000

Jurnal Khusus Penjualan
Date
Keterangan
Ref
Piutang Usaha
( Debit )
Penjualan
( Kredit )
Jul 6
Firma Arjuna
1.800.000
1.800.000
    23
CV.Bersatu
3.100.000
3.100.000
Total
4.900.000
4.900.000

Jurnal Umum
Date
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Jul 7
Utang Usaha
50.000
      Retur Pembelian
50.000
( pengembalian 10 unit A02 @ Rp5.000 ke PT.AXC )
    25
Retur Penjualan
250.000
      Piutang Usaha
250.000
( dikembalikan 10 unit B02 @ Rp25.000 oleh Bersatu)
Total
300.000
300.000